Skip to main content

Posts

Hanuman

Hanuman Pada suatu saat Batara Guru sedang terbang melalang di atas Telaga Nirmala, ia menyaksikan seorang wanita muda sedang melakukan tapa kungkum. Melihat tubuh wanita muda itu, Dewi Anjani namanya, Batara Guru tidak dapat menahan birahinya dan jatuhlah kama benihnya, menimpa sehelai daun asam muda yang mengapung di permukaan telaga. Daun asam muda yang oleh orang Jawa disebut sinom itu hanyut terbawa arus dan akhirnya tertelan oleh Dewi Anjani. Seketika itu juga Dewi Anjani hamil. Karena merasa tidak pernah disentuh pria, segera Anjani menuntut Batara Guru untuk bertanggung jawab atas kehamilannya. Ternyata pemuka dewa itu tidak mengelakkan tanggung jawab. Ia mengakui bayi yang berada dalam kandungan Anjani sebagai anaknya, dan memerintahkan para bidadari menolong kelahirannya. Bayi itu kemudian diberi nama Anoman. Kelahiran Anoman ditandai dengan gara-gara yang melanda dunia. Gunung-gunung meletus, badai dan air bah terjadi di mana-mana. Para dewa segera meng
Recent posts

Maha dewa

Dewa Siwa (Dewa tertinggi) Dewa Siwa  dalam mitologi Hindu dikenal sebagai dewa tertinggi dan banyak pemujanya. Mitos Siwa dapat dijumpai dalam beberapa kitab suci agama Hindu, yakni kitab-kitab Brāhmana, Mahābhārata dan  Purāna. Selain itu, perwujudan tokoh Siwa telah ada sebelumnya, yaitu Rudra. Kelahiran Rudra Kitab Satapatha-Brāhmana menceritakan tentang kelahiran Rudra. Diceritakan bahwa ada seorang kepala keluarga bernama Prajapati yang memiliki seorang anak laki-laki. Sejak lahir, anak itu menangis terus, dia merasa tidak terlepaskan dari keburukan karena tidak diberi nama oleh ayahnya. Kemudian Prajapati memberinya nama Rudra, yang berasal dari akar kata rud yang artinya menangis. Kisah kelahiran Rudra ini bisa dijumpai pula dalam kitab-kitab Weda Samhita dan kitab Wişņu-Purāna. Tersebutlah Brahmā sedang marah kepada anak-anaknya yang diciptakannya pertama kali, yang tidak menghargai arti penciptaan dunia bagi semua makhluk. Akibat kemarahannya itu tiba-tiba dari k

SHREE KRISHNA

DEWA SHREE KRISHNA Bathara Kresna, Sri Kresna, Vasudev Khrisna, Awatara Khrisna, Madawa, adalah awatara (penjelmaan, inkarnasi) kedelapan dari 10 awatara dari Dewa Vishnu (Sang Dewa Pemelihara Alam). Kesepuluh awatara lain adalah Matsya Awatara (Sang Ikan), Kurma Awatara (Sang Kura-Kura), Waraha Awatara (Sang Babi Hutan), Narasimha Awatara (Narasinga: Sang Manusia Berkepala Singa),Wamana Awatara (Sang Brahman), Parasurama Awatara (Ramaparasu: Sang Ksatria Berkapak), Rama Awatara (Prabu Ramawijaya: Sang Ksatria Pemanah. Dikisahkan lebih banyak di kasastran Ramayana), Khrisna Awatara (Sang Gembala: Dikisahkan pula di kasastran Mahabharata dan Bhagavadgita), Buddha Awatara (Pangeran Sidharta Gautama: Sang Buddha), dan yang terakhir Kalki Awatara (Sang Pemusnah: Inkarnasi ini dipercaya akan muncul di akhir zaman). Khrisna adalah anak ke delapan dari pasangan dari Prabu Basudewa (Vasudev) dan Puteri Dewaki. Sering juga dikisahkan beliau adalah anak ketiga dari pasangan

Tat Mo Co Su

Damo Zushi (Tat Mo Co Su) Damo Zushi (Tat Mo Co Su) adalah pendiri aliran Chan  (Zhen), di Tiongkok, nama awalnya  adalah BodhiDharma.  Beliau memasuki Tiongkok pada zaman enam dinasti (386- 589) pertama kali tinggal di Jianye, kemudian memasuki  Louyang dan tinggal di biara Shaolin, di pegunungan Song shan. Bodhidharma atau Damo, lahir di India selatan, termasuk  suku Brahma, setelah menjadi pendeta ia dengan tekun  mendalami aliran Mahayana.  Pada tahun 520 ia  meninggalkan India dan pergi ke Tiongkok, setiba di  Guangzhaou ia berjalan sampai ke negeri Wei, dan  mengunjungi biara Shaolin di pegunungan Songshan. Di  biara itu ia memperdalam ilmu meditasi aliran Chan dan mengajar pendeta disitu. Ilmu meditasi ini kemudian menjadi cikal bakal tenaga dalam Shaolin yang terkenal. Dibiara ini Tat Mo Co Su menunggu murid pertamanya yaitu Huike yang kemudian menjadi leluhur aliran Chan kedua.  Karena tertarik akan k